Keluarga Lain yang Allah Titipkan untuk Saya



Malam, usai melaksanakan Raker perusahaan selama dua hari, saya merenung. Memikirkan tentang perjalanan bisnis ini, tentang orang-orang yang setiap hari datang bekerja, tentang apa sebenarnya arti “membangun bersama.” Kegiatan Raker yang penuh kebersamaan, membuat saya semaki yakin satu hal: karyawan bukan sekadar pekerja. Mereka adalah keluarga besar yang harus kita jaga.

Setiap pagi saya melihat mereka datang dengan semangat yang luar biasa. Ada yang pagi sekali sudah hadir memanaskan armada logistik, ada yang membawa bekal ringan untuk dimakan bersama menemani briefing pagi, ada yang tetap tersenyum meski mungkin sedang tidak dalam kondisi terbaiknya. Mereka datang bukan sekadar untuk menggugurkan kewajiban, tapi untuk ikut membangun mimpi yang kita tanam bersama sejak awal.

Dulu, saya sempat berpikir bisnis itu soal angka. Soal bagaimana omset naik, target tercapai, dan laporan keuangan terlihat bagus. Tapi semakin ke sini, saya belajar bahwa bisnis yang kuat itu tidak hanya berdiri di atas strategi dan sistem, tapi di atas manusia-manusia yang punya hati. Karena sebaik apa pun rencana, semuanya tidak akan berjalan tanpa tim yang punya rasa memiliki dan semangat yang tulus.

Saya sering melihat hal-hal kecil yang justru besar artinya. Ketika satu orang membantu rekan kerjanya tanpa diminta. Ketika ada yang rela lembur bukan karena disuruh, tapi karena ingin hasilnya lebih baik. Ketika mereka tersenyum bangga saat nama perusahaan disebut orang dengan baik. Momen-momen sederhana itu mengingatkan saya bahwa kita bukan sekadar rekan kerja. Kita keluarga.

Sebagai seorang pemimpin, saya merasa punya tanggung jawab lebih besar dari sekadar memastikan bisnis ini tumbuh. Saya ingin memastikan orang-orang di dalamnya ikut tumbuh juga. Saya ingin mereka merasa aman, dihargai, dan punya ruang untuk berkembang. Saya ingin mereka pulang ke rumah bukan hanya dengan gaji, tapi dengan rasa bangga karena tahu kerja kerasnya berarti.

Bagi saya, sukses bukan cuma saat penjualan meningkat atau proyek besar berhasil ditutup. Sukses adalah ketika saya melihat tim saya tersenyum bahagia, ketika mereka bisa mewujudkan mimpinya, atau saat mereka bisa membantu keluarganya dari hasil kerja yang halal dan membanggakan. Hal-hal seperti itu membuat saya merasa perjalanan ini layak diperjuangkan.

Bisnis bisa saja besar karena strategi, tapi bisnis yang bertahan lama selalu karena hati. Kita boleh punya target tinggi, rencana matang, dan sistem rapi. Tapi kalau di dalamnya tidak ada rasa saling percaya, tidak ada rasa saling jaga, semua itu hanya akan jadi angka tanpa makna.

Saya ingin bisnis ini tumbuh bukan hanya karena keuntungan, tapi karena keberkahan. Saya ingin orang-orang di dalamnya merasa bangga jadi bagian dari perjalanan ini. Karena saya percaya, kalau kita tumbuh bersama dengan hati, hasilnya akan jauh lebih indah dan lebih tahan lama.

Saya bersyukur bisa berjalan bersama orang-orang hebat yang saya sebut keluarga. Perjalanan kita masih panjang, tantangan pasti selalu ada, tapi saya yakin, selama kita saling jaga, saling percaya, dan saling dukung, kita akan sampai lebih jauh dari yang pernah kita bayangkan.

Bisnis boleh besar karena strategi, tapi hanya akan bertahan lama karena hati. Dan selama hati itu masih ada di antara kita, saya percaya, PT Kawan Listrik Indonesia akan terus hidup, bukan sekadar sebagai perusahaan, tapi sebagai keluarga yang saling menguatkan.

Posting Komentar

0 Komentar